Woooow….kangen
sama blog ku yang udah ku buat dengan susah payah….gak terasa udah 1 bulan ini
gak ada postingan…. Akibat terlalu sibuk dan bingung yaah mau yang mana sih
yang di kerjain…. Alasaaan Buangeet….hihihi
Padahal agak-agak males gitu….Daaan masih tersisa 1 bagian cerita lagi yang belum terselesaikan dari perjalanan liburan mendadak Aceh ku……
Baiklah…mari dilanjutkan ceritanya…..
Sayang banget objek wisata ini di biarkan terlantar tanpa perawatan dan pengelolaan… padahal fasilitas sudah terbangun, ada kolam-kolam untuk berendam, ada tempat permainan anak-anak… ada kantin, kamar mandi..namun dengan tanpa perawatan menjadikan Ie Seum menyeramkan…..
Tuuh…hebatkan ya. Beliau adalah Laksamana Wanita pertama di dunia lho… dan lebih hebatnya lagi beliau mampu berperang dan kemampuannya melebihi para lelaki… memimpin sekitar 2.000 orang pasukan lebih…..
Padahal agak-agak males gitu….Daaan masih tersisa 1 bagian cerita lagi yang belum terselesaikan dari perjalanan liburan mendadak Aceh ku……
Baiklah…mari dilanjutkan ceritanya…..
Hari ke – 2 (Dua) Ie Seum
Hari ini agak
siangan memulai aktifitas…soalnya udah kecapekan banget semalem
muter-muter Banda Aceh…walaupun belum
seluruh nya terjelajahi…Aceh ini bener-bener banyak banget tempat-tempak yang
eksotis….mantaaap bah…. ☻
Tujuan kali ini
yaitu ke Ie Seum. Objek wisata ini berada di wilayah gampong Ie Sueum,
Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Dari Banda Aceh kita perlu menempuh
perjalanan sekitar satu jam untuk bisa sampai ke destinasi ini. Jaraknya memang
lumayan jauh, sekitar 40 km dari pusat kota. Untungnya jalan menuju Ie Seum
sudah beraspal.
Walaupun jauh
tapi dijamin tidak akan jenuh deh….sebab pemandangan di sepanajng jalan menuju
Ie Seum indaah banget….di sebelah kiri di suguhi oleh pemandangan tebing-tebing
batu ..naaah di sebelah kanannya disuguhi indahnya pantai yang jaraknya cuma 2
meteran dari pinggir jalan….bayangin ya gimana dahsyatnya deburan ombak yang
terkadang membasahi jalanan..sebab laut di sepanjang jalan ini berbatasan
dengan samudera Hindia….selain itu juga disuguhi sisa-sisa dari tragedy Tsunami
yang menewaskan ribuan orang .. bekas-bekas bangunan pabrik yang sudah tidak
lagi di gunakan akibat dihantam tsunami menyisakan kesan horror….
Setelah melewati
pasar Krueng Raya jalanan mulai mendaki, diapit oleh bukit-bukit kapur yang
cadas dan kering. Dari kejauhan tampak kebun-kebun penduduk yang ditanami
berbagai jenis tanaman. Ada pisang, tembakau dan juga kelapa.
Gampong Ie Seum
hanya dihuni oleh 170 kepala keluarga. Tak heran bila sepanjang perjalanan
sangat jarang ditemui rumah-rumah penduduk. Yang banyak hanya kebun dan hutan..
sereeem deh kesannya…mana sepi, jarang banget orang yang berlalulalang…..Beberapa
puluh meter sebelum objek kita akan melewati sebuah gapura, di sana terbentang
sebuah spanduk yang bertuliskan ucapan selamat datang.
Bayangan saya
sih ini tempat pasti ramai, banyak pengunjung nya….tapiiii…..jauuuh banget deh
dari kesan ramai…..yang ada lagi-lagi horror ….pintu gerbang memasuki objek
wisata ini terlihat berkarat, samping kanan kirinya di tumbuhi pepohonan liar….Bekasnya
objek wisata ini pernah ramai dikunjungi, terlihat dari bekas smapah yang
berserakan…..Kolam-kolam banyak digenangi lumut….nyaris hanya kami berempat
yang ada di tempat itu…..Huuuuu…….pas banget nih lokasinya buat uji nyali ya….hihihihih
Sayang banget objek wisata ini di biarkan terlantar tanpa perawatan dan pengelolaan… padahal fasilitas sudah terbangun, ada kolam-kolam untuk berendam, ada tempat permainan anak-anak… ada kantin, kamar mandi..namun dengan tanpa perawatan menjadikan Ie Seum menyeramkan…..
Lanjuuut…..
Sehabis dari Ie Seum…mampir ke Makan Laksamana Malahayati.
Sehabis dari Ie Seum…mampir ke Makan Laksamana Malahayati.
Makannya berada
di atas bukit, tepatnya di Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh
Besar atau sekitar 34,5 kilometer dari Kota Banda Aceh.
Sedikit sejarah
dari Laksamana Keumala Hayati
Laksamana
Keumala Hayati atau dikenal dengan Laksamana Malahayati, adalah salah seorang
perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Pada tahun 1585-1604,
memegang jabatan sebagai Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan
Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah
IV. Selain berkedudukan sebagai Kepala Pengawal Istana, Malahayati juga seorang
ahli politik yang mengatur diplomasi penting kerajaan pada saat itu. Malahayati
memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah
tewas) berperang melawan kapal-kapal Belanda tanggal 11 September 1599
sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran di geladak kapal, dan
mendapat gelar "Laksamana" untuk keberaniannya ini, sehingga ia
kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati. Lokasi Pemakaman dari
Puncak bukit terlihat pemandangan Teluk Krueng Raya dan pegunungan Bukit
Barisan yang indah. Tidak jauh dari lokasi makam Malahayati, sekitar 3 km
terdapat Benteng Inong Balee, diperkirakan benteng ini dibangun bersamaan
dengan pembentukan pasukan Inong Balee.
Tuuh…hebatkan ya. Beliau adalah Laksamana Wanita pertama di dunia lho… dan lebih hebatnya lagi beliau mampu berperang dan kemampuannya melebihi para lelaki… memimpin sekitar 2.000 orang pasukan lebih…..
Setelah berdoa
dan beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan dari atas bukit, kami melanjutkan
perjalanan menuju Pantai Ujung Batee…..Lagi-lagi pantai ya…jelas doonk….secara
geografisnya Aceh itu memang di kelilingi oleh laut dan pantai serta bukit batu
yang cadas….udaranya juga Panaaaas banget….lumayan membuat saya menghitam dan
melepuh…..
Baiklah…kembali ya
ke Pantai Ujung Batee…
Pasir di pantai
ini berwarna kecoklatan….pinggiran pantai nya di tumbuhi pepohonan yang bikin
rindang…dan juga banyak warung-warung penjaja makanan dan minuman….lelah
menempuh perjalanan panjang dari Ie Seum .. kita semua melepas dahaga dengan
bersantai dan sedikit menggila di sini…..
Di abadikan
dengan berbagai pose foto….
Mulai dari
berpose seolah-olah rocker yang lagi konser…sampai jejumpalitan di pinggiran
pantai….asiik banget deh pokoknya……
Kalau Ie Seum
itu air panas…nah..lanjut mengademkan diri di Mata Ie (Mata Air) . Udara yang
sejuk , panorama hijau, suara burung-burung yang berkicau ditambah dengan suara
gemericik dari aliran air sungan Mata Ie membarikan kesejukan tersendiri di
tengah panasnya cuaca kota Banda Aceh… Ibarat Oase padang pasir deh sejuknya…hihihi
☺
Mate Ie ini
adalah kawasan pemandian berbentuk kolam.. terletak di kaki bukit, dimana
sumber air alam mengalir tiada hentinya sepanjang tahun. Areal kolam Mata ie
bagaikan sebuah Oase yang indah, bagaimana tidak disamping terdapat kolam alam
juga terdapat sungai berbatu yang dimusim hujan airnya mengalir dengan deras.
Wajar aja kalau
berada di Mata Ie ini merasa sejuk karena memang di sekitar kolam ditumbuhi
oleh pohon-pohon besar nan rindang. Selain itu juga ada Masjid untuk tempat
beribadah … Monyet nya juga banyak lho disini…
Berikutnya menuju ke Kapal Kapal PLTD Apung …
Kapal ini berada di tengah-tengan kota lho...Tepatnya di Kampung Punge , Blang Cut , Kecamatan Jaya Baru , Banda Aceh. Kapal ini memiliki berat 2.600 ton. Memiliki panjang 63 meter dan luas 1.900 M2. Dengan ukuran tersebut, bisa dibayangkan beban dan besarnya kapal. Namun kapal ini tidak berada di laut melainkan 'parkir' di tengah kota. Kok bisa?
Ternyata kapal ini terseret gelombang tsunami sejauh 2 Km dari tempatnya semula, yaitu pelabuhan Uleelheue. Bisa di bayangkan ya..gimana dahsyat dan kuatnya gelombang tsunami yang menghempas Aceh kala itu.
Kapal ini berada di tengah-tengan kota lho...Tepatnya di Kampung Punge , Blang Cut , Kecamatan Jaya Baru , Banda Aceh. Kapal ini memiliki berat 2.600 ton. Memiliki panjang 63 meter dan luas 1.900 M2. Dengan ukuran tersebut, bisa dibayangkan beban dan besarnya kapal. Namun kapal ini tidak berada di laut melainkan 'parkir' di tengah kota. Kok bisa?
Ternyata kapal ini terseret gelombang tsunami sejauh 2 Km dari tempatnya semula, yaitu pelabuhan Uleelheue. Bisa di bayangkan ya..gimana dahsyat dan kuatnya gelombang tsunami yang menghempas Aceh kala itu.
Selain itu di sebelahnya juga terdapat Taman Edukasi Tsunami.
Di taman ini banyak sekali dipajang foto-foto pasca bencana tsunami tersebut melanda.Mayat-mayat berserakan, rumah-rumah rata dengan tanah. Seram sekaligus sedih.. Betapa tidak, sejauh mata memandang yang terlihat ribuan mayat yang entah dari mana asalnya.
Itu dia perjalanan saya selama di Aceh bersama Nana (temen kantor) dan ke dua kakaknya.
Thankyou ya Kak Yani dan Kak..?? (lupa namanya) ☻ Heheheheh.......atas jalan-jalan dan atas perencanan perjalanan ini semua... Kapan-kapan balik lagi..