Coba perhatikan beranda facebook Anda , status-status cinta pasti yang lebih sering munculkan. Mulai dari status lagi PDKT, bahagia yang meluap-luap saat jadian, dan yang paling sering.. status penuh emosi plus mengumpat karena disakiti pacar atau bertengkar terbuka di Facebook dengan sang pacar. Heran, masalah cinta yang seharusnya bisa diselesaikan berdua justru diumbar terang-terangan, seolah seluruh dunia harus tahu.
Facebook memang media yang menyenangkan untuk ajang pamer, mulai dari pamer pacar, pamer barang, pamer kegiatan, pamer kekayaan , pamer kebahagiaan bahkan sampai pamer pertengkaran. Menuliskan pertengkaran atau emosi di Facebook bukanlah hal yang bijaksana. Sebaiknya masalah pribadi tetap berada di ranah yang tertutup, tidak di umbar di depan umum. Selesaikan masalah tersebut dengan bertemu langsung, ngobrol via telepon atau mungkin via pesan pribadi (inbox).
Menulisakan emosi atau pertengkaran diwall facebook atau media sosial apapun tak akan menyelesaikan masalah, bahkan mungkin akan menambah permasalahan. Karena mungkin akan ada pihak lain yang tersinggung. Pamer di Facebook justru akan membuat Anda ditertawakan, dianggap pengecut karena tidak berani mengungkapkan secara langsung dan dicap sebagai pencari perhatian dan sensasi semata. Jujur ya..pasti Anda pun akan merasa bosan dan alergi membaca status mesra yang di umbar setiap 30 menit sekali.
Selain perasaan bosan dan jengah membaca status emosi di Facebook, menuliskan status cinta tanpa pertimbangan bisa membahayakan nyawa seseorang. Seorang gadis berusia 23 tahun bunuh diri setelah membaca status mantan kekasihnya. Sang mantan menuliskan betapa bahagia dirinya setelah putus dari sang gadis, dilansir oleh bizcovering. Hal ini tentu sangat disayangkan dan jangan sampai terjadi di Indonesia.
Boleh saja jika Anda ingin tetap eksis dengan menulis status di Facebook, namun usahakan agar Informasi yang kita berikan itu bermanfaat bagi orang lain. Facebook jangan hanya dijadikan ajang untuk Pamer.
Label: TULISAN